Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2009

Ciri-ciri Kepala Sekolah yang Efektif

Kepala sekolah memiliki peranan yang sangat kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai agar mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk meningkatkan mutu sekolah (Mulyasa, 2005). Manajemen sekolah merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan. Hal ini disebabkan karena manajemen sekolah secara langsung akan mempengaruhi dan menentukan efektif tidaknya kurikulum, berbagai peralatan belajar, waktu mengajar dan proses pembelajaran. Sekolah efektif dalam perspektif manajemen, manajemen sekolah merupakan proses pemanfaatan seluruh sumber daya sekolah yang dilakukan melalui tindakan yang rasional dan sistematik (mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengerahan tindakan dan pengendalian) untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. Darling-Hammond, L (1992) menyatakan dimensi sekolah efektif meliput

Peran Kepala Sekolah dalam Mengefektifkan Organisasi Sekolah

Secara teoritis, organisasi sekolah dalam menyelenggarakan programnya terlebih dahulu menyusun tujuan dengan baik yang penerapannya dilakukan secara efektif dan efisien dalam proses belajar mengajar (PBM). Keefektifan organisasi sekolah tergantung pada rancangan organisasi dan pelaksanaan fiingsi komponen organisasi yang meliputi proses pengelolaan informasi, partisipasi, pelaksanaan tugas pokok organisasi, perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian. Kepala sekolah memiliki peranan yang sangat kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menyerasikan semua sumber daya pendidikan yang tersedia di sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Kepala sekolah dituntut mempunyai kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang memadai agar mampu mengambil inisiatif dan prakarsa untuk meningkatka

ALASAN PENOLAKAN PTK

Bila ada yang tidak mengetahui alasan PTK yang dibuatnya selalu ditolak, tulisan singkat di bawah ini bisa dijadikan acuan agar PTK yang akan dibuat tidak ditolak kemabli. a. Judul proposal melebihi ketentuan (maksimal 20 kata); tidak spesifik; tidak jelas menggambarkan masalah, hasil yang diharapkan, dan tempat penelitian. b. Keberadaan masalah tidak nyata, tidak jelas dan tidak mendesak. c. Penyebab masalah tidak jelas d. Masalah dan penyebabnya tidak diidentifikasi secara kolaboratif antara dosen dan guru e. Rumusan masalah tidak dalam bentuk rumusan masalah PTK f. Bentuk tindakan untuk memecahkan masalah tidak sesuai dengan masalahnya g. Tidak ada argumentasi logis pilihan tindakan h. Penjelasan masalah tidak operasional i. Lingkup penelitian tidak jelas j. Indikator keberhasilan tidak jelas k. Ketidaksesuaian tujuan dengan rumusan masalah l. Manfaat hasil penelitian tidak jelas m. Konsep atau teori yang dikaji dengan permasalahan tidak relevan n. Relevansi teori dan hasil peneliti

RAGAM JUDUL PTK

Berikut ini, ada 170 judul PTK yang bisa menjadi referensi bagi guru atau praktisi pendidikan yang ingin membuat penelitian tindakan kelas. 1. Penerapan Model PBL pada Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Kompetensi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2006/2007 2. Pengembangan Model Keterampilan Proses Berbasis Kompetensi untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Produk Pembelajaran Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar 3. Implementasi Metode Pembelajaran SQ3R Berbantuan LKS untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Kimia Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Singaraja 4. Penerapan Pengajaran Konseptual Interaktif dan Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X3 SMA Negeri 3 Singaraja 5. Implementasi Strategi 5E dengan Bahan Ajar Bermuatan Perubahan Konseptual sebagai Upaya Mengubah Miskonsepsi, dan Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMPN 6 Singaraja 6. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Bel